Dewasa ini tujuan utama seseorang ketika hendak membeli sebuah smartphone bukan hanya perkara kebutuhan komunikasi atau untuk menunjang urusan pekerjaan saja, namun juga demi memenuhi hasrat dalam multimedia seperti mendengarkan musik, menyaksikan layanan video streaming, serta tentunya bermain video game.
Berbicara soal video game, sejak era ponsel monokrom dan symbian merajalela, orang-orang sudah melakoni hobi yang satu ini. Space Impact, Bounce, hingga Snake adalah tiga dari segelintir game yang sudah terinstal langsung pada ponsel-ponsel lawas tersebut yang kerap jadi game favorit pengguna ponsel zaman dulu.
Hobi ini berkembang seiring evolusi ponsel yang semakin pintar dan canggih. Dihilangkannya tombol fisik demi mengakomodir layar yang lebih lega serta peningkatan signifikan pada sektor chipset dan grafis menjadi faktor yang ikut menentukan arah perkembangan hobi ini.
Jika pada era smartphone terdahulu Anda hanya mengenal game-game sederhana seperti Angry Birds atau Fruit Ninja, deretan game yang berseliweran di market aplikasi smartphone saat ini sudah jauh lebih berkualitas dan genrenya pun semakin beraneka ragam. Bahkan, tak jarang Anda akan menemukan sebuah game yang punya mutu gameplay dan grafis ciamik sekaliber game PC atau console.
Perkembangan revolusioner tersebut rupanya bisa berujung dilematis bagi sebagian orang. Sebab, sampai saat ini masih banyak calon pengguna yang gamang atau ragu-ragu ketika hendak membeli HP untuk gaming. Terutama ketika menentukan kandidat chipset serta aspek pendukung lainnya seperti besaran RAM dan kapasitas baterai. Pada artikel kali ini kami mencoba memberikan beberapa tips saat memilih HP untuk gaming.
1. Utamakan chipset dan GPU paling "gahar"
Chipset alias System on Chip jelas jadi pertimbangan pertama yang paling krusial jika Anda menempatkan gaming sebagai kebutuhan utama dalam prioritas penggunaan smartphone Anda. Pada sebuah modul kecil inilah semua data komputasi diproses dan diolah. Chipset adalah komponen maha penting yang akan sangat menentukan nyaman tidaknya Anda bermain game pada HP.
Untuk segmen smartphone, secara general kita mengenal Qualcomm dan MediaTek sebagai dua manufaktur raksasa yang memonopoli peredaran chipset. Padahal, jika ditilik lebih jauh, Anda juga pasti akan mengenal Exynos buatan Samsung, Kirin yang dirakit dan dikembangkan oleh HUAWEI, serta seri "Ax" yang ekslusif Apple ciptakan untuk deretan perangkat mobile mereka.
Lalu, chipset manakah yang ideal bagi Anda? Jawabannya bisa bervariatif dan sangat bersifat subjektif. Ini semua soal kebutuhan dan budget yang Anda miliki. Tanyakan pada diri Anda sendiri, kira-kira game seperti apa sih yang ingin Anda mainkan di HP Anda?
Seumpama Anda hanyalah gamer kasual yang bermain game sebatas ajang "membunuh waktu" saja, Snapdragon seri 4xx seperti Snapdragon 425 hingga Snapdragon 450 atau MediaTek MT6750 atau MT6752 sudah lebih dari cukup untuk Anda untuk memainkan game-game ringan seperti Temple Run atau Clash of Clan, misalnya.
Lain soal jika Anda adalah seorang gamer hardcore yang menjadikan gaming sebagai hobi utama atau justru ladang penghasilan Anda. Kami sarankan Anda meminang HP yang dibekali prosesor kelas elite seperti Snapdragon seri 8xx, MediaTek Helio, atau Kirin 9xx. Dengan penggunaan chipset high-end seperti ini, game paling demanding pun akan dengan mudah Anda jajal.
Pertimbangkan pula tahun perilisan chipset. Sebab, dari tahun ke tahun pabrikan chipset mobile selalu berhasil menyempurnakan cara untuk mengimprovisasi chipset buatan mereka, entah itu dari segi kinerja atau efisiensinya.
Lalu GPU atau singkatan dari Graphics Processing Unit. Komponen ini bertugas untuk mengolah grafis dan visual dari konten yang ditampilkan ke hadapan layar smartphone Anda. GPU sudah satu paket dengan CPU yang digunakan dan umumnya kualitas yang dihasilkan akan beriringan dengan chipset yang tersebut. Seperti Exynos 9810 dengan GPU Mali-G72 MP18, atau Snapdragon 845 dengan Adreno 630. Dua GPU tersebut akan menggaransi Anda untuk bermain game dalam settingan grafis paling tinggi tanpa mengalami penurunan frame rate atau sendat yang menyebalkan.
Terakhir adalah jumlah core serta clock-speed chipset tersebut. Pastikan setidaknya Anda memilih chipset dengan minimal empat core alias quad-core. Hal ini penting karena dengan begitu, beban yang dipikul oleh CPU bisa dibagi secara merata. Kemampuan multitasking smartphone juga sedikit banyak dipengaruhi oleh faktor ini. Meski sebetulnya jumlah inti CPU bukanlah jaminan lancarnya performa. Buktinya, Apple A8 di iPhone 6 dan iPhone 6 Plus yang masih mengadopsi sistem dual-core sanggup mengungguli chipset dari pabrikan lain dengan jumlah core yang lebih banyak.
Sebagai acuan kasar, Anda dapat mencari tahu kinerja sebuah chipset dari skor yang dihasilkan di aplikasi benchmark populer seperti AnTuTu atau Geekbench.
2. Jangan hanya ukurannya saja, pahami juga jenis RAM yang ada
Semakin besar kapasitas RAM semakin lapang pula informasi yang dapat disimpan di dalamnya sehingga menghasilkan performa yang semakin lancar. Anggapan tersebut memang benar, namun tak sepenuhnya tepat. Sebab, selain kapasitasnya, kecepatan RAM juga perlu Anda perhatikan.
Secara teknis RAM yang digunakan pada sebuah smartphone adalah DRAM yang merupakan kependekan dari Dynamic Random Access Memory. Seiring perkembangannya, RAM jenis ini kemudian mendapat modifikasi lanjutan dan berganti nama menjadi LPDDR yang dirancang sebagai RAM hemat daya untuk smartphone. Tak perlu khawatir, karena smartphone keluaran terbaru rata-rata telah menggunakan RAM berjenis LPDDR4 atau setidaknya LPDDR3.
Untuk menjalankan game-game 3D dengan gegas dan lancar, Anda wajib memiliki smartphone dengan besaran RAM minimal 3GB serta berasal dari salah satu jenis RAM di atas.
3. Layar dan resolusi demi visual yang memanjakan mata
Perkembangan game mobile yang semakin canggih mau tidak mau memaksa Anda untuk ikut memikirkan luas layar dan besaran resolusi yang ada pada smartphone. Pasalnya, dua aspek tersebut kini ikut memengaruhi tingkat kenyamanan Anda dalam bermain game.
Layar ponsel yang luas memungkinkan Anda untuk mengakses tombol-tombol virtual dengan lebih leluasa. Terlebih dengan popularitas game-game genre MOBA dan Battle Royale yang punya sederet tombol-tombol penting seperti untuk melancarkan jurus atau menggunakan sebuah item. Tren layar penuh yang banyak diadopsi saat ini menjadi berkah tersendiri. Menurut hemat kami, Anda sebaiknya memilih smartphone dengan luas layar minimal 5.5 inci.
Beralih ke soal resolusi. Luas layar itu penting, tapi akan sia-sia kalau resolusi yang diusung masih HD. Bukan berarti layar beresolusi HD itu kurang mumpuni, namun alangkah baiknya smartphone pilihan Anda minimal punya resolusi full HD atau lebih baik lagi QHD. Supaya detail dan visual dari game yang Anda mainkan dapat tersaji dengan lebih optimal. Anda tak rela bukan jika Anda harus kalah dalam sebuah permainan dikarenakan kesalahan sepele seperti luput mengamati suatu objek yang terlihat kurang jelas lantaran jejeran pixelnya yang kurang rapat?
4. Baterai adalah napas hidup gaming di smartphone
Baterai yang digunakan pada smartphone saat ini rata-rata berjenis Lithium-Ion (Li-Ion) dan Lithium-Polymer (Li-Po). Masing-masing punya keunggulan dan kelemahannya tersendiri. Biar demikian, Anda tak perlu pusing memikirkannya. Karena pada dasarnya ketika membahas soal baterai, yang terpenting adalah kapasitasnya serta ketersediaan teknologi pengisian daya cepat.
Saat ini smartphone kelas menengah ke bawah sudah banyak yang dilengkapi dengan baterai berukuran besar, yang kapasitasnya bahkan mengalahkan smartphone flagship. Ambil contoh ponsel terbaru dari ASUS, ZenFone Max Pro (M1) ZB602KL yang punya daya tahan baterai 5,000 mAh. Dengan banderol harga mulai dari Rp2,3 juta, ukuran baterainya jauh meninggalkan Galaxy S9 yang hanya mengandalkan baterai 3,000 mAh. Padahal harga ASUS ZenFone Max Pro (M1) ZB602KL bisa empat hingga lima kali lipat lebih terjangkau ketimbang ponsel buatan Samsung itu.
Selanjutnya, pastikan bahwa smartphone yang Anda incar punya fitur pengisian daya cepat. Sebuah teknologi yang vital demi menunjang mobilitas Anda yang serba cepat. Berkat teknologi ini, hanya dengan mengisi daya dalam beberapa menit, smartphone Anda mungkin sudah bisa melahap kembali beberapa sesi permainan.
Terakhir, Anda harus jeli. Karena dalam beberapa kasus, demi menghemat biaya produksi, ada kalanya vendor tak menyertakan teknologi tersebut pada chipset yang mereka gunakan meski sebetulnya chipset tersebut mendukung fitur pengisian daya cepat.
5. Kapasitas media penyimpanan internal
Jangan salah, meski sepele tapi faktor ini juga mesti Anda pikirkan masak-masak. Game-game keren saat ini bukan hanya menuntut olah data dan olah grafis yang ekstrem saja namun juga biasanya hadir dalam sebuah paket aplikasi berukuran sangat besar. Bahkan tak sedikit yang sudah melampaui angka 1GB. Game-game sekaliber Mortal Kombat X, Dungeon Hunter 4, Pro Evolution Soccer, dan Injustice 2 adalah beberapa contohnya.
Masih banyak juga ponsel yang tak memperbolehkan Anda menyimpan data aplikasi ke memori eksternal. Kecuali Anda melakukan proses rooting. Sehingga Anda harus menyiasati sempitnya ruang internal yang disediakan. Jika smartphone tersebut berukuran 128GB atau 64GB, itu tak masalah. Tapi bagaimana jadinya jika kapasitas ROM hanya 32GB? Ukuran yang minim tersebut bahkan harus terpangkas oleh data sistem serta aplikasi non-game lainnya.
6. Cari tahu apakah ada periferal pendukung dari pabrikan smartphone tersebut
Sebuah smartphone, terlebih yang berstatus flagship, lazimnya dirilis beserta sederet aksesoris serta periferal pendukungnya. Untuk kebutuhan gaming, periferal yang paling penting adalah gamepad. Hingga kini sebagian besar orang masih sepakat bahwa pengalaman gaming terbaik baru bisa diperoleh jika Anda memainkan sebuah game lewat kontrol fisik bukan tombol virtual. Tak terkecuali gaming di smartphone.
Apabila ditarik jauh ke belakang, ada Sony Xperia Play yang punya gamepad yang terintegrasi langsung pada smartphone. Sebuah langkah inovatif yang sayangnya sudah tak lagi ditempuh Sony.
Salah satu smartphone lainnya yang punya periferal terbaik untuk kebutuhan gaming adalah Moto Z dengan sebuah gamepad eksternalnya yang bernama Moto Gamepad. Periferal ini juga punya baterai sendiri sehingga berfungsi sebagai power bank mini tambahan ketika digunakan untuk bermain game. Teranyar, BLACK SHARK Gaming Phone, HP gaming dengan sokongan dana dari Xiaomi, juga mengikuti langkah adaptif Motorola dengan merilis sebuah gamepad mini yang dijual secara terpisah.
Tidak semua smartphone punya produk pendukung seperti itu. Oleh karenanya, Anda bisa mengakalinya dengan membeli kontroler atau gamepad yang kompatibel dari vendor pihak ketiga.
Itulah panduan singkat dari kami bagi Anda yang barangkali masih bingung untuk menentukan kombinasi spesifikasi smartphone yang ideal untuk bermain game. Sebagai tips terakhir yang tak kalah penting, jika Anda telah menentukan smartphone apa yang akan Anda boyong pulang, alangkah bijkanya jika Anda terlebih dahulu meluncur ke situs Priceprice.com untuk membandingkan harga smartphone tersebut dari suatu marketplace dengan marketplace lainnya. Siapa tahu Anda bisa menghemat beberapa ratus ribu dalam membeli HP gaming terbaik.